Rabu, 23 November 2011

Sepakbola Agama Kedua, Apa Betul?

13097603002106484515
Seorang pengikut Maradona sedang berdoa dengan memegang replika tropi Piala Dunia di Gereja Maradona. (Foto: telegraph.co.uk)
Kata orang, sepakbola agama kedua (kata orang, loh!). Namun, di sebagian besar negara yang maju sepakbolanya, hal tersebut terbukti benar. Seperti Eropa dan Amerika Latin, contoh tergres adalah Argentina, yang kehilangan tim legendaris River Plate di divisi utama Argentina.

Saya tahu tulisan ini telat, hanya sekedar mencari pembuktian bahwa sepakbola adalah agama. Setelah terdegradasinya River Plate (klub yang tidak pernah terdegradasi), kerusuhan merebak di mana-mana. Sama seperti saat krisis di Indonesia atau Mesir, bahkan pasukan polisi pun harus diturunkan di seluruh penjuru Buenos Aires.

Kerusuhan yang ada, mengalahkan keributan yang sering ditimbulkan oleh para penonton kita. Water Cannon langsung diturunkan guna memukul mundur ribuan suporter. Tak hanya mengamuk di dalam stadion, fans River Plate membakar beberapa mobil di luar stadion serta bentrok dengan pihak keamanan.

Suporter River Plate memang terkenal sangat militan, selain klub tetangganya Boca Juniors. Maka tidak heran bila hal ini terjadi.


Contoh lainnya adalah, pembunuhan seorang DJ di Italia, Gabrielle Sandri, 2007 lalu, sesaat sebelum Lazio vs Juventus. Meski pihak berwenang mengakui kejadian itu adalah kecelakaan, tapi banyak pihak yang meragukan hal tersebut.

Mau yang spektakuler? Diego Maradona dijadikan Tuhan oleh para penggemar setianya! Bahkan mereka memiliki gereja untuk memuja sang pemain legendaris tersebut. Padahal, harus diakui Maradona sendiri tidak sempurna, ia pemakai doping dan temperamental.

Dan masih banyak contoh lainnya…Yang saya tidak bisa sebut satu persatu.

Apakah di Indonesia, sepakbola agama kedua? Bisa jadi. Kita lihat saja seberapa sering, para penonton kita membuat kerusuhan. Bahkan tidak hanya untuk menonton sepakbola saja mereka datang ke stadion, tapi perang! Terbukti dengan razia yang sering dilakukan polisi, selalu ditemukan banyak senjata tajam dari para suporter.

Bahkan, kalau mau jujur, banyak pertandingan sepakbola yang bentrok dengan waktu shalat, dan para suporter lebih baik meninggalkan itu, dibanding terlewat gol dari para pemain pujaan.

Satu lagi adalah, banyak orang bangun malam bukan untuk beribadah, tapi menonton bal-balan. Padahal, malam adalah waktu paling baik untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Dan hal itu, lumrah terjadi pada saat Piala Dunia, Piala Eropa atau Liga Champion.

Hal paling gampang dalam melihat sepakbola sebagai “agama” adalah saat khotbah agama (baik Islam atau non Islam), berapa banyak yang menyaksikan siaran tausyiah dengan sepakbola, baik di stadion atau tempat ibadah? Anda bisa hitung sendiri, lah?

Bahkan, seperti diakui oleh masyarakat Eropa, gereja jarang dikunjungi oleh para umat Nasrani. Kecuali bila ada acara kebesaran agama, seperti Natal. Sama halnya dengan mesjid yang ramai saat Jumatan saja…

Apakah penulis juga termasuk dalam kalangan itu? jujur iya! Namun, tidak termasuk golongan ekstrim, seperti ikut membuat rusuh dan lainnya.

Jadi bila sepakbola agama kedua, kitab sucinya apa, ya? Dan yang paling penting siapa Tuhannya?

1 komentar:

  1. PELAYANAN TERBAIK DARI INDOKARTU

    Sebagai salah satu agen permainan poker online terbaik, Indokartu tentu menjaga standard kualitas pelayanan kepada member-member setia kami. Jadi untuk yang berlum bergabugn segera bergabung bersama kami dan nikmati pelayanan seperti:
    - Livechat dan kontak 24jam
    - Pelayanan yang ramah dan sopan
    - Menjawab dan memberikan solusi kepada setiap pertannyaan anda
    - Pelayanan Deposit dan Withdraw yang cepat
    - DLL
    Jadi tunggu apa lagi, segera bergabung bersama kami. Hubungi kami di :
    WA : 081333366766
    BBM : indkartu
    LINE : indokartu
    Atau langsung di Livechat kami Indokarti.biz

    SITUS JUDI ONLINE

    BalasHapus