Tuhan, Izinkan Kami Juara Malam Ini

Segala puji bagiMu, Yang Maha Merasa Getar Hati Setiap Manusia. Syukur kami atas segala rakmat yang Engkau berikan kepada bangsa ini. Kami tidak akan mendustakan segala nikmat itu, tapi ada satu nikmat kebahagian yang sudah lama kami rindukan. Kebahagian karena timnas sepakbola kami menjadi juara.

Tuhan, bolehkah malam ini kami menagih janjiMu?

Bukankah Engkau pernah berkata: “berdolah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan kabulkan bagimu”.Ribuan kali kami memohon agar tim sepakbola kami menang dan jadi juara ’sesuatu’ tapi tak pernah Engkau kabulkan. Selama ini kami hanya bisa berbaik sangka padaMu, dan menebak-nebak apa yang membuat doa kami terhalang.

Mungkinkah karena selama ini kami membiarkan rezim yg korup itu berkuasa dengan nyaman mengurusi sepakbola kami? Engkau pasti sudah tahu Tuhan, kalo pengurusan yang lalu itu sudah berganti dengan yang baru. Meskipun sekarang mereka tetap mengacau tapi mereka sudah diluar arena. Ikhtiar kami untuk mengubah keadaan sudah engkau restui. Kami memang tidak tahu pasti bagaimana pengurus PSSI baru ini, terlalu singkat waktu untuk menilai mereka. Sebagian dari kami optimis, sebagian yang lain pesimis bakal lebih baik dari rezim sebelumnya. Tapi bukankah Engkau yang lebih tahu isi hati setiap manusia? Engkau tahu, kami tidak tahu.

Kami cuma tahu mereka baru beberapa bulan menjabat. Kompetisi belum juga bergulir jadi setidaknya pengurus baru ini belum terlibat pengaturan skor, mafia wasit dan judi. Dosa itu belum mereka lakukan. Begitu bukan Tuhan? Cukupkahlah itu menjadi alasan agar mereka tidak menjadi penghalangan doa kami seperti kepengurusan dzalim yang lalu-lalu.

Atau jangan-jangan kami, para suporter yang selama ini menjadi penghalang doa kami?

Kalau itu yang terjadi, terimalah tobat kami Tuhan. Kami berjanji mulai hari ini tidak akan lagi mengejek lagu kebangsaan negara lain, kami akan selalu membeli tiket resmi, kami tidak akan menyalakan flare dan petasan di stadion, kami tidak akan melemparkan botol ke lapangan. Kami juga berjanji akan selalu mendukung timnas di saat menang dan kalah, di saat susah dan senang. Kami akan berhenti memaki para pemain yang sudah berusaha semampu mereka membahagiakan kami. Tuhan Yang Maha Memaafkan Segala Kekhilafan, terimalah tobat kami Tuhan….para suporter Indonesia.

Tapi kalau penghalangnya adalah karena kebobrokan bangsa ini karena mengingkari nikmat yang engkau berikan. Kami para suporter menyerah saja. Kami cuma berharap KebijaksanaanMu untuk memisahkan sepakbola dari kekacauan bangsa dan negara kami ini. Kami berharap para pemimpin yang korup itu, para pengeruk sumber daya alam itu, para penegak hukum yang tak adil, para anggota DPR yang bermewah-mewah di atas penderitaan suara yang diwakilinya, para pengemplang pajak itu Engkau hukum dengan kekalahan di New7Wonder atau Miss Universe saja, jangan kekalahan di sepakbola.

Tuhan Yang Maha Mengurus dan Menguasai Segala Sesuatu. Malam ini berikanlah kekuatan pada timnas kami. Lengketkan genggaman Meiga, tinggikan loncatan Abdurrahman, kokohkan kuda-kuda Egi, kuatkan paru-paru Andik, dan beri jalan lapang menuju gawang untuk setiap tembakan dan heading Patrich dan Tibo.

Tuhan Yang Maha Mendengar Semua Harapan….

Kami sadar-sesadar sadarnya. Engkau pasti bakal mendengarkan juga doa dari negeri sebelah. Tapi penduduk kami 215 juta lebih banyak dari penduduk mereka Tuhan. Engkau pasti lebih tahu jumlah detail selisih antara mulut yang berdoa untuk Garuda dan dan yang berdoa untuk Harimau. Jumlah kami lebih banyak, maka kali ini kami mohon, kabulkanlah do’a kami. Lagian, 11 bulan yg lalu Engkau sudah mengabulkan doa mereka dengan menjadikan mereka juara AFF. Mengalahkan kami lagi. Jadi malam ini kami mohon keadilanMu. Giliran kami yang jadi juara!

Terakhir Tuhan… Kalau Engkau mengabulkan do’a kami malam ini…Kalau kami juara, beri kami akal untuk memaknai kemenangan itu dengan terus belajar dan berusaha, jangan jadikan kami sombong. Kalaupun kami sombong, mudahkanlah tobat kami.

Amin